Mei 22, 2011

Tuhanku

Tuhan, apa bentuk hidupku?

Apa warna kehidupanku?
Apa kelam yang akan kurasakan?
Apa kebahagiaan yang akan datang?

Tuhan, hanya kepadamu aku mengadu
Mengadu atas hidupku yang pilu

Tuhanku, mengapa kebahagiaan kau jauhkan dari ku
Saat bahagia itu ada didepan mataku
Tak pernah engkau beri kemampuan untuk aku menggapainya

Mei 16, 2011

Kilasan Penyesalan

“Kamu..??.” Aku melihatnya lagi.

Sosok yang selama ini sangat ingin kutemui. Dia berbeda, lebih tinggi. Wajahnya pun terlihat lebih dewasa.


Ia tersenyum padaku. “Apa kabar ?.”


“Ba.. ba.. baik. Kamu ? kamu?.” Tak bisa ku lanjutkan kata-kata yang sempat ku mulai.

“Aku kangen kamu. Gak papa kan aku dateng kesini?.” Dia mendekatiku.

“Apa?. Ini gak mungkin. Ini apa?. Maksudnya apa?.” Aku bingung. Aku melihat sosoknya. Rasa tak percaya menyelimuti hatiku. Yang kutau, Agas sudah meninggal. Dia sudah pergi beberapa bulan yang lalu. Aku memang berharap dapat menemuinya, tapi semua ini sungguh tak dapat di percaya.

“Kenapa?.” Dia duduk di sebuah kursi putih. Baru kumulai memandangi suasana yang ada disekitarku. Serba putih. Tapi sedikit gelap. Aku tidak tahu ini tempat apa. Tapi yang bisa jelas kulihat hanya sosok Agas yang duduk di hadapanku.

Dia berdiri, menarik tanganku. “Ayo duduk.” Dia lembut. Dia baik. Dia ramah seperti biasanya. Mengingatnya membuatku pasrah menahan malu. Aku menyakitinya.

“Kenapa nangis?.”

“Apa aku masih pantes kamu baikin?. Aku gak tau ini apa. Tapi ini satu satunya kesempatanku, aku minta maaf.” Aku berdiri. “Aku nyesel. Semua salahku. Aku salah. Aku uda ancurin hidup kamu. Maaf, aku ga pernah bisa buat sayang kamu. Aku uda nyia nyiain kamu yang selalu baik buatku.” Airmataku mulai turun membasahi pipiku. Dia tetap tersenyum kepadaku. Dia berdiri, mengangkat wajahku. Dia menghapus airmataku dengan kedua tangannya. Lagi.

“Karna aku setia sayang sama kamu. Waktu kamu pergi, rasanya ga ada lagi yang harus ak jaga. Waktu itu aku nabrakin diri sama motorku ke sebuah truk yang kebetulan lewat di depan basecam. Maaf, buat kamu khawatir dan merasa bersalah kayak sekarang. Bagiku, aku Cuma butuh kamu ada. Aku ga butuh kamu setia atau balas semua apa yang aku lakuin ke kamu.” Dia menariknafas sebelum melanjutkan kalimatnya. Aku hanya menatapnya kosong. Baru aku sadari aku benar-benar kehilangan dirinya.

“Jangan selimuti hidup kamu dengan penyesalan. Perbaiki semuanya. Nanti akan ada yang datang yang lebih baik dariku, yang bisa ngebuat kamu balas rasa sayangnya.” Lanjutnya.

Dia semakin menjauh. Dia berbalik dan berjalan menjauhiku. “Jangan pergi. Kasih kesempatan aku perbaiki semuanya ke kamu.” Aku berteriak berharap dia mendengarnya dan dia kembali ke sini.

“sayangilah orang yang menyayangi kamu. Cuma itu kesempatankedua kamu, sayang.” Jawabnya. Suara nya semakin tak terdengar. Sosoknya semakin tak terlihat karna silaunya cahaya diantara kegelapan di ruang semu ini. Aku mengejarnya, aku tak mengerti soal cinta. Yang aku tau, aku tak ingin menyesal lagi.

“Please. Jangan pergi.. jangannnnnnnn…!!!!” aku terus memanggilnya dalam langkah langkah ku mengejarnya. Airmataku tak mampu lagi ku bendung. Semua mengalir begitu saja tanpa ada lagi tangan yang menghapusnya dengan penuh kasih sayang. Keringat membasah tubuhku seolah aku telah berlari puluhan kilometer. Aku pejamkan mataku, mencoba mempercepat langkahku agar aku bisa mencapainya. Terus dan terus aku mencobanya.

Tapi, tiba tiba ….

Aku tersentak dan mulai membuka mataku. Tak kutemui lagi ruangan semu tadi. Kini aku hanya duduk di kasur ku. Di kamarku dan tepatnya ini rumahku. Nafasku terengah-engah. Perasan lelah karena berlari sangat jauh masih kurasakan.

“ah. Ternyata mimpi. Terima kasih. “ aku tersenyum memandang langit yang sangat cerah pagi ini melauli jendela kamarku yang sudah terbuka.



Mei 15, 2011

Lelah

aku lelah
aku menyerah tuhan
aku bukan orang yang istimewa
yang hidup bahagia.
yang mudah tertawa
dan memberi apapun yang dia minta
aku hanya penghalang masa depannya
semua perkataanku hanya kesalahan belaka
aku tak bisa apa apa

aku menyerah tuhan
buat aku berhenti dicintai
agar aku tak harus membuat dia tersakiti