Mei 22, 2012

Hujan

Rintiknya
setiap tetesannya
sebenarnya hanya sebatas sentuhan
tapi perih

bisakah setiap rintiknya melunak?
setiap tetesnya tak bergerak tajam
hanya menyentuh lengan
namun sampai pada perasaan
pada robekan luka
di ujung hati terdalam

suaranya
setiap gemuruh gerakannya
sebenarnya layaknya nada
namun bising di telinga

bisakah setiap suaranya memelan?
setiap gemuruh geraknya perlahan
hanya mengetuk gendang telinga
namun jua,
menggores lapisan luka, ternyata
di dasar hati yang hampa

hujan
dinginnnya hawa
hanya memperparah luka
jua.

Mei 12, 2012

Cinta dan Luka


Fajar datang
Menyapa apa yang akan dipandang
Memulai semua hal yang sempat usang
Tak lagi kelam

Senja menyapa
Mengakhiri langkah kecewa
Menunda hingga esok tiba
Indah

Fajar dan senja
Berbeda namun tetap sama
Fajar dan senja
Berbeda namun serupa
Fajar dan senja
Berbeda namun keduanya indah

Fajar dan senja
Berbeda
Namun keduanya tetaplah mentari beserta cahayanya
Seperti cinta dan luka

Mei 10, 2012

Cinta dan Ketidaksempurnaannya

mungkin aku mengatakan aku percaya pada cinta, ya hanya sekilas. tapi disisi lain aku tak mempercayainya. aku hanya menangis, ketika seluruh ketidaksempurnaanku kini selalu menjadi alasan pertengkaran dan tangisan ini. mungkinkah aku hanya menyakitinya?. mungkinkah juga dia selalu lelah denganku?.
aku tak tau. aku tak mengerti. aku hanya ingin pergi. darinya yang selalu mengatakan seolah aku benar benar tak pantas dipertahankan dengan segala kekuranganku.
apa ini penyesalan?. Tidak. "karna aku tak menyesal mencintainya, aku hanya menyesal mengapa aku mendekatinya dan mengatakan aku cinta padanya"

----------

"kenapa kak?. kenapa kakak harus gini ke aku. kenapa?. apa salah aku.. tolong ngomong 1 kal...." tut tut tut tut tut tut .. telepon itu mati. aku ditinggalkan oleh orang yang bukan kekasihku. oleh orang yang kuhargai sebagai seorang kakak. oleh orang yang menghancurkan hidupku kemarin.
aku menangis dan mengurung diri dikamar. seperti ini kah hidup yang harus kutanggung dengan segala ketidak tahuanku. dia menyentuhku tanpa mengerti apa itu. Tanpa mengerti, ia benar benar mengakhiri hidupku. Hanya tersisa beribu-ribu kertas putih dan pena, bukan pria, yang mungkin akan tetap menganggap aku benar benar wanita.

"Aku bukan seorang wanita yang utuh lagi. yang mungkin masih pantas dicintai. yang mempunyai mimpi. semua hilang lenyap tanpa asap." Aku corehkan 1 kalimat yang amat menyedihkan itu pada selembar kertas diantara ribuan yang tersusun dalam buku diaryku, Ya, yang awalnya hanya selembar kertas putih, kini telah tergores banyak tinta hingga tak lagi suci. sama sepertiku kini. Bedanya, kertas itu semakin berharga, tapi aku semakin hina.

"Aku bukan lagi seorang wanita yang akan mempunyai rasa percaya diri. rasa mencintai. mungkin punya, namun hanya tidak berani. ya, aku tak akan mungkin berani untuk mencintai lagi, kelak. " Airmataku terurai. semakin deras, namun tak sesejuk air terjun. rasanya sakit dan perih terasa dalam hati. terus terisak, hingga tak ku temui lagi dunia nyata. rasa kantuk datang, membuatku memejamkan mata dengan goresan luka yang amat dalam. amat dalam. amat amat sangat dalam. hingga dalam mimpipun aku merasakannya.

----------

"Bukan masa lalu kamu. aku gak pernah melihat itu." Katanya. Tangannya menggenggam tanganku. Sorot matanya tajam. Tapi aku hanya diam, tak mampu berkata kata hanya menangis mengeluarkan airmata. Aku menyayanginya, tapi apa dia benar menerimaku apa adanya?.

"Aku minta maaf, sayang. Tapi kamu harus percaya, pertengkaran seperti apapun, kesalahan seperti apapun, semua bukan karna masa lalu kamu. mungkin itu hanya kekhilafanku saja." Lanjutnya tanpa melepaskan pandangannya padaku. Tapi aku menoleh, bukan aku tidak percaya. Aku sangat ingin percaya.

"Bagiku, kamu seorang wanita yang aku hargai. aku hormati. yang harus aku lindungi. rasa sayang dan cintaku terlepas semua kekuranganmu. kamu, wanita yang aku sayangi dan aku cintai." singkatnya lagi. aku tak mampu lagi menahan airmata yang terus saja mendesakku untuk pasrah. aku memeluk tubuhnya cepat, dengan erat tanpa sedikit saja ku berikan celah untuk dia melepasnya. aku menangis di pundaknya, dibalik tubuhnya. aku malu, dia saja masih mencintaiku, lalu mengapa aku amat membenci diriku sendiri. pertengkaran ataupun sejenisnya, mungkin hanya bumbu bumbu dalam hubungan yang akan menjadi cobaan untuk mempertahankannya. Tangannya memelukku juga, hingga ketenangan menguasai emosiku. Bolehkah kini aku berubah?. aku percaya cinta itu ada, dan buta. buta akan setiap hal yang hina.

"Jangan tinggalin aku, Dit." bisikku padanya.

"Tidak akan. sebelum perasaan kita yang memisahkan kita. percayalah, aku mencintaimu apa adanya." ia menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya. sangat terdengar olehku, karena dia bicara tepat di telingaku. "Aku pacaran, dengan kamu yang sekarang, bukan kamu yang dulu. EI".

----------

Cinta itu hal yang terpercaya. Kelebihan maupun kekurangan adalah pelengkapnya. Kelebihan menjadi tombak ukuran bagaimana kita menjadi lebih baik, dan kekurangan menjadikan kita untuk belajar bagaimana menghargai. Setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama. dulu maupun sekarang, cinta akan tetap tumbuh meski dengan ketidaksempurnaannya. Percayalah.
Aku mencintaimu, Radit.











Depresi

Puisi ini
Gambaran luka hati gadis depresi
karena luka yang di alami
jua sakit dalam lubuk hati
akankah terus begini?
menderita sepi
seorang diri tanpa ada yang peduli
akankah terus seperti ini?
tak dapat membela dirinya sendiri
mengalah dan mengucap maaf tanpa salah
merendahkan diri
haruskah berjalan tanpa henti?
Tuhan..
Kapan aku akan mati?

Rindu

Sendiri
hanya bersedih
sepi
airmata menemani
kemana mereka pergi?
bidadari hati,
malaikat jiwa
tiada lagi bergema
tiada lagi bersua
lagi meracau
Rindu..
perasaan lagi pilu
bergemuruh degup jantung
aku..
hanya bisa diam terkatung

-18 July 2010 , 10;15-

Ku Tau Aku yang Kedua

Ku tau aku yang kedua
semenjak nyatakan cinta
dalam keadaan berbeda
aku orang ketiga

ku tau aku yang kedua
tapi samalah hati wanita
lancang berharap
aku jadi satu-satunya

ku tau aku yang kedua
tak pantaskah aku dicinta
aku hanya insan biasa
yang juga punya rasa

ku tau aku yang kedua
kembalilah, genggam tangannya
pergilah, hampiri dia
kutau aku yang salah

-18 July 2010 , 10;25-