Agustus 12, 2013

Aku Mencintaimu, Tanpa Berujung Waktu

Membicarakan kamu adalah hal yang tidak akan berujung. Mengingat kamu adalah aktifitasku yang tidak akan mengenal waktu. Mencintai kamu, adalah wujud rasaku yag entah kapan akan pudar.

Hai, kamu. Mendeskripsikan bagaimana kamu adalah hal yang amat menyusahkan. Kamu tahu kenapa?. Karna sebegitu banyaknya hal yang kamu lakukan untukku.Begitu banyak, sangat banyak, hingga memoriku tak mampu mengenang semuanya. Tapi tunggu dulu, bagaimana aku tidak mampu?. Aku sangat mengenangnya dengan jelas. Oh ya, mungkin kalimat yang tepat adalah, aku tak mampu membayangkan balasan apa yang harus aku berikan.  Tidak, ini bukan hanya sekedar yang bernama perasaan. Ini juga bukan hanya sekedar yang bernama cinta. Atau hanya sekedar yang bernama hubungan. Ini lebih dari makna kehidupan, bagiku. Bagi orang yang sempat kamu selamatkan dari kehancuran hidupnya.

Apa kamu masih mengingatnya?. Perkenalan kita diawali oleh lagunya Secondhand Serenade; Fall for you. Waktu kamu bilang “coba dengerin deh ay.” Dan lagu itu memang kita, kita amat tergila-gila pada kita. Pada kita yang entah buta akan apa, hingga kita saling mencintai. Aku masih ingat, bagaimana kamu memperlakukan aku dengan lembut. Ya, sebuah sikap yang merupakan awal kepercayaanku pada seorang pria. Pria itu kamu.

Kita bersama sangat lama. Dan tentu tidak ada kata terlalu lama bagiku. Bosan jauh dari kita, jenuh jauh dari ungkapan kita, dan “ay” telah menjadi nama kita. Meski jauh kita tetap menjaga. Menjaga setiap detik pertemuan yang berharga menjadi moment terpenting, meski dalam waktu yang tak bisa dibilang lama, namun itu menjadi sebuah hadiah bagiku. Sosokmu dan segalanya tentangmu, adalah pandanganku.

Entah apa lagi yang kamu lakukan. Tapi aku begitu percaya kamu. Jalan hubungan kita memang terlalu berliku, tapi aku tetap mencintai kamu. Kepercayaanku tak bisa berpaling. Meski aku ingin tidak percaya, Maafkan aku karna aku tak bisa. Cuma kamu yang mampu buat aku menjadi manusia yang jujur terhadap dirinya sendiri terutama. Cuma kamu yang mampu buat aku menjadi sosok yang berani meraih impianku. Dan lagi-lagi Cuma kamu, yang bisa membuat aku bangkit sejauh ini. Dan apakah kamu tau, bagiku kamu adalah lelakiku.

Kamu pernah bilang “Sepenuhnya hariku masih memikirkan kamu. Kamu bawel, tapi selalu khawatir denganku.” Kalimat itu, buat aku merasa aku dibutuhkan. Lalu, bagaimana kalimatmu yang lain?. Seperti inilah “Aku gak takut sakit. Ada kamu ini yang akan perhatiin aku.”  Ya, kamu selalu bersikap seolah aku sama seperti mereka yang masih sempurna. Dan aku bangga, aku masih sempat jadi seorang wanita yang kamu butuhkan bukan hanya yang kamu inginkan. Lagi-lagi selalu kata “kamu” lelakiku, yang aku katakan. Mau bagaimana lagi kan, memang tidak ada kata dia, dia lagi ataupun dia yang lain. Kamu, adalah jawaban bagi semua pertanyaanku.

Kamu, memang lebih dari indah. Aku mencintaimu, tanpa berujung waktu.

Tidak ada komentar: