Membicarakan kamu adalah hal yang tidak akan berujung.
Mengingat kamu adalah aktifitasku yang tidak akan mengenal waktu. Mencintai
kamu, adalah wujud rasaku yag entah kapan akan pudar.
Hai, kamu. Mendeskripsikan bagaimana kamu adalah hal yang
amat menyusahkan. Kamu tahu kenapa?. Karna sebegitu banyaknya hal yang kamu
lakukan untukku.Begitu banyak, sangat banyak, hingga memoriku tak mampu
mengenang semuanya. Tapi tunggu dulu, bagaimana aku tidak mampu?. Aku sangat
mengenangnya dengan jelas. Oh ya, mungkin kalimat yang tepat adalah, aku tak
mampu membayangkan balasan apa yang harus aku berikan. Tidak, ini bukan hanya sekedar yang bernama
perasaan. Ini juga bukan hanya sekedar yang bernama cinta. Atau hanya sekedar
yang bernama hubungan. Ini lebih dari makna kehidupan, bagiku. Bagi orang yang
sempat kamu selamatkan dari kehancuran hidupnya.
Apa kamu masih mengingatnya?. Perkenalan kita diawali oleh
lagunya Secondhand Serenade; Fall for you. Waktu kamu bilang “coba dengerin deh
ay.” Dan lagu itu memang kita, kita amat tergila-gila pada kita. Pada kita yang
entah buta akan apa, hingga kita saling mencintai. Aku masih ingat, bagaimana
kamu memperlakukan aku dengan lembut. Ya, sebuah sikap yang merupakan awal
kepercayaanku pada seorang pria. Pria itu kamu.
Kita bersama sangat lama. Dan tentu tidak ada kata terlalu
lama bagiku. Bosan jauh dari kita, jenuh jauh dari ungkapan kita, dan “ay”
telah menjadi nama kita. Meski jauh kita tetap menjaga. Menjaga setiap detik
pertemuan yang berharga menjadi moment terpenting, meski dalam waktu yang tak
bisa dibilang lama, namun itu menjadi sebuah hadiah bagiku. Sosokmu dan
segalanya tentangmu, adalah pandanganku.
Entah apa lagi yang kamu lakukan. Tapi aku begitu percaya
kamu. Jalan hubungan kita memang terlalu berliku, tapi aku tetap mencintai
kamu. Kepercayaanku tak bisa berpaling. Meski aku ingin tidak percaya, Maafkan
aku karna aku tak bisa. Cuma kamu yang mampu buat aku menjadi manusia yang
jujur terhadap dirinya sendiri terutama. Cuma kamu yang mampu buat aku menjadi
sosok yang berani meraih impianku. Dan lagi-lagi Cuma kamu, yang bisa membuat
aku bangkit sejauh ini. Dan apakah kamu tau, bagiku kamu adalah lelakiku.
Kamu pernah bilang “Sepenuhnya hariku masih memikirkan kamu.
Kamu bawel, tapi selalu khawatir denganku.” Kalimat itu, buat aku merasa aku
dibutuhkan. Lalu, bagaimana kalimatmu yang lain?. Seperti inilah “Aku gak takut
sakit. Ada kamu ini yang akan perhatiin aku.” Ya, kamu selalu bersikap seolah aku sama
seperti mereka yang masih sempurna. Dan aku bangga, aku masih sempat jadi
seorang wanita yang kamu butuhkan bukan hanya yang kamu inginkan. Lagi-lagi
selalu kata “kamu” lelakiku, yang aku katakan. Mau bagaimana lagi kan, memang
tidak ada kata dia, dia lagi ataupun dia yang lain. Kamu, adalah jawaban bagi
semua pertanyaanku.
Kamu, memang lebih dari indah. Aku mencintaimu, tanpa
berujung waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar